"Frankenweenie"

| Kamis, 25 Oktober 2012
“Frankenweenie” merupakan sebuah film animasi hitam putih yang merupakan versi panjang dari film berjudul sama yang dibuat oleh Tim Burton di tahun 1984.



Tim Burton adalah sosok sutradara legendaris yang telah memenangkan hati banyak penggemar film melalui karya-karya seperti “Edward Scissorhands” (1990), “Beetlejuice” (1988), “Ed Wood” (1994), “Big Fish” (2003), dan “Sleepy Hollow” (1999). 

Sutradara kelahiran California ini memang tak selalu berhasil meraih kesuksesan melalui film-filmnya. Namun, setelah mengecewakan para penonton dengan “Dark Shadows” yang habis dikritik pertengahan tahun ini, Burton kembali mengingatkan kita bahwa ia belum kehilangan sentuhan magisnya, melalui film “Frankenweenie”.

Ingin tahu lebih banyak tentang film animasi ini? Berikut adalah lima alasan untuk menonton “Frankenweenie”:

1. Frankenstein
Meski kisah “Frankenweenie” merupakan ide orisinal dari Burton, tapi terlihat jelas bahwa dasar kisah ini berutang banyak pada kisah “Frankenstein; or, The Modern Prometheus” yang ditulis oleh Mary Shelley dan diterbitkan di tahun 1818.

Meski demikian, Burton tidak hanya membuat terjemahan visual yang sekadar ingin menjiplak cerita dari Shelley. Justru, ia mengambil bagian-bagian ikonik dari kisah ini dan meraciknya dengan penceritaan sendiri. Film ini sangat menarik karena ia membuka kesempatan bagi kita untuk menyaksikan intepretasi baru dari sang “monster” klasik di tangan sutradara visioner ini.

Dalam “Frankenweenie”, melalui bentuk lain, penonton dapat menemukan diri Victor Frankenstein sang ilmuwan dalam Victor (Charlie Tahan) muda yang sangat suka bereksperimen serta makhluk ciptaannya dalam diri Sparky sang anjing kesayangan. 

Tak lupa, entah sengaja atau tidak, Burton juga menamai salah satu binatang peliharaan yang tampil di film ini dengan nama Shelley. Kebetulan atau sebuah penghormatan?

0 komentar:

Posting Komentar

komentar yang sopan,agar menjaga kenyamanan dalam blog ini

Next Prev
▲Top▲